Senin, 31 Mei 2010
Jurus Sukses Cake dan Cookies
sumber : (Natural Cooking Club http://www.ncc-indonesia.com)
Membuat Cake
1. Pastikan semua bahan dalam keadaan segar dan berada pada suhu ruang.
2. Wadah dan peralatan untuk mengocok harus bersih dan kering, bebas dari minyak dan residu lain. Sedikit saja minyak tercampur dalam telur, adonan akan sulit naik.
3. Bila disebutkan "kocok telur hingga kental/berjejak", artinya telur dikocok hingga putih dan kental, kocokan kue akan meninggalkan jejak pada adonan yang lama hilangnya. Atau jika kocokan diangkat, adonan akan jatuh membentuk pita.
4. Ayak tepung di atas adonan telur. Mencampur tepung ke dalam adonan telur harus dilakukan perlahan-lahan, untuk menghindari kue menjadi liat. Usahakan arah adukan searah, atau aduk-balik (lihat FAQ Dapur).
5. Mencairkan mentega/margarin tidak boleh sampai mendidih, karena akan menguapkan kadar air (yang membuat kue moist) dan merusak ikatan emulsinya. Mentega/margarin cukup dihangatkan asal cair saja. Matikan api sebelum mentega/margarin mencair seluruhnya. Sisa mentega/margarin akan mencair sendiri karena suhu hangat.
6. Mentega cair harus didiamkan hingga hangat sebelum dicampur ke dalam adonan telur.
7. Mencampur mentega cair harus betul-betul merata dan seksama. Mentega yang tidak tercampur akan membentuk lapisan di bawah kue yang menyebabkan kue bantet. Usahakan spatula mencapai dasar mangkuk ketika mengaduk, untuk memastikan tidak ada mentega tertinggal di dasar mangkuk.
8. Pada pembuatan butter cake, terkadang putih telur dikocok terpisah. Campur putih telur yang sudah kaku ke dalam adonan mentega, aduk balik dengan seksama. Pastikan tidak ada putih telur yang masih menggumpal, karena akan menyebabkan kue berongga besar. Jika putih telur mencair di bagian bawah, jangan ikutsertakan cairan ini, karena akan menyebabkan kue bantet. Cukup ambil busa putih telurnya saja.
9. Khusus untuk sponge cake: Udara yang berlebih dalam adonan akan menyebabkan kue mengembang berlebihan dan mengempis di luar oven. Untuk meminimalkannya, banting loyang berisi adonan sebelum masuk ke oven. Jatuhkan loyang beberapa kali ke atas meja agar udara merata. Udara berlebih akan naik dan pecah di permukaan adonan. Teknik ini khusus untuk sponge cake,JANGAN lakukan pada butter cake karena akan membuat mentega cenderung berkumpul di bawah.
10. Panaskan oven 10-15 menit sebelum adonan masuk. Oven yang dingin atau kurang panas ketika adonan masuk, akan menyebabkan kue turun lebih dahulu sebelum sempat mengembang, menyebabkan kue bantet.
11. Pastikan suhu oven pas. Karena itu kenali oven anda dengan baik, dengan cara menggunakannya sesering mungkin dan mengamati perilakunya.
12. Jangan buka pintu oven hingga paling tidak 3/4 waktu pemanggangan.
13. Untuk memeriksa kematangan kue, lakukan tes tusuk (lihat FAQ Dapur), juga tekan sedikit permukaan kue, jika permukaan kering dan membal, kue sudah matang.
14. Diamkan kue dalam loyang di atas rak sebentar (lk 10 menit). Balik kue ke atas rak, biarkan hingga dingin. Pindahkan kue ke piring saji.
Mengocok Putih telur
1. Wadah dan peralatan untuk mengocok harus bersih dan kering, bebas dari minyak, air dan residu lain. Sedikit saja minyak tercampur dalam telur, adonan akan sulit naik.
2. Putih telur harus bersih dari kuning telur sama sekali. Setetes saja kuning telur dapat membuat putih telur sulit kaku.
3. Penambahan cream of tar-tar dapat membantu kestabilan putih telur. Bahan ini bisa dihilangkan.
4.Dalam pengocokan putih telur, ada 3 tahap yang dilalui: Berbusa, Puncak tumpul, Puncak runcing.
Tahap berbusa: telurnya berbusa dan mulai naik, adonan mulai enteng. Di tahap ini biasanya gula masuk.
Tahap Puncak tumpul: adonan relatif kaku, membentuk puncak-puncak adonan yang bentuknya membukit-bukit, alias tumpul. Warnya mengkilat (shiny), terlihat lembut seperti krim kocok. Kalo mikser dimatikan, kemudian kocokan diangkat, adonan yang menempel di kocokan akan ikut terangkat ke atas, kemudian jatuh lagi ke mangkuk.
Tahap Puncak runcing: adonan sangat kaku, membentuk puncak-puncak adonan yang bentuknya runcing-runcing. Warna tidak mengkilat lagi, adonan terlihat kaku (keras) dan kering. Kalau mikser dimatikan, kemudian kocokan diangkat, adonan yang terangkat tidak jatuh lagi ke mangkuk, tapi tetap menunjuk ke atas. Di tahap ini adonan mudah mencair (terpisah), antara air di bagian bawah dan busa di bagian atas. Kalau hal ini terjadi, cairan di bagian bawah jangan ikut dimasukkan ke dalam adonan karena akan menyebabkan kue bantet.
Mengocok Krim
1. Krim cair harus berada dalam keadaan dingin dari kulkas. Jika perlu dinginkan pula peralatan dan mangkuk pengocok.
2. Selama pengocokan, jaga suhu ruang jangan menjadi panas. Jika perlu, rendam mangkuk pengocok dalam baskom berisi es batu selama pengocokan.
3. Jangan mengocok krim terlalu lama. Setelah kental dan kaku, langsung gunakan.
4. Krim non-dairy lebih stabil dalam suhu ruang dibandingkan yang dairy. Cocok untuk kue yang diharuskan berada di luar kulkas dalam waktu relatif lama.
5. Krim bubuk harus dicampur air lebih dahulu sesuai ukuran yang tertera di kemasan, baru digunakan seperti halnya krim cair. Krim bubuk lebih stabil di suhu ruang dibanding krim cair, tetapi sebagian kalangan berpendapat rasanya tidak seenak krim cair.Lebih lengkap mengenai krim, dapat dibaca di halaman blog NCC berikut ini:http://ncc.blogsome.com/2005/08/10/whipping-cream-fresh-cream-krim-kocok/http://ncc.blogsome.com/2005/09/18/serba-serbi-krim/
Membuat Kue Kering
1. Pastikan semua bahan dalam keadaan segar dan berada pada suhu ruang.
2. Lebih baik lagi jika terigu disangrai terlebih dahulu lk 5 menit dengan api kecil. Tepung yang disangrai akan meminimalkan kelembaban tepung dan membantu kue menjadi lebih renyah.
3. Ayak semua bahan kering, terutama gula bubuk (jika ada).
4. Mengocok mentega/margarin tidak perlu terlalu lama, cukup sampai tercampur dan lembut saja. Jika dikocok terlalu lama dan sampai putih, kue kering akan melebar terlalu besar saat dipanggang.
5. Mencampur terigu dengan adonan mentega hendaknya menggunakan sendok kayu atau pastry blender (lihat di blog NCC), jangan menggunakan tangan. Panas dari tangan akan menyebabkan mentega meleleh terlalu cepat dan bersama terigu akan membentuk gluten, sehingga kue akan keras dan tidak renyah.
6. Jika adonan terlalu lembut/lengket untuk dibentuk, masukkan dalam lemari es 10-15 menit sebelum dibentuk.
7. Bila kue sudah berwarna keemasan dan kering tepinya, segera keluarkan dari oven karena proses pematangan masih akan berlangsung di luar oven. Kue mungkin masih agak lunak di tengahnya, tapi ketika dingin dia akan mengeras sendiri.
Selasa, 18 Mei 2010
Info Bahan Kue
Buat yang hobi baking, mampir ke sini deh. Web ini berisi info yang luengkap banget tentang bahan kue, gadget dapur dan tips lainnya.
Aku seneng banget dengan web ini karena info-infonya lengkap banget, khususnya buat aku yang masih suka bingung mbedain margarin dan butter hehe... nggak ngerti yang namanya whisker ;p
Main deh ke web ini biar nggak penasaran... Klik aja gambarnya ya
Sosis Solo
Warung soto langganan kita itu tempatnya kecil banget, tapi tiap pagi selalu rame pembeli. Walaupun kecil, tapi kalau aku bilang sih rasa sotonya nggak kalah sama soto yg sangat terkenal di Solo (tau kan? ).
Selain rasanya enak, yang bikin aku seneng makan soto di situ karena jajanannya banyak hehe.. Ada tempe plus tahu goreng, krupuk karak, sama ini ni yang bikin aku ngangenin...sosis solonya. Besar-besar bo... Rasanya uenak, murah, dagingnya banyak. Biasanya aku sotonya satu mangkok, sosisnya bisa 5 sendiri hehe...Belum yang dibungkus dibawa pulang ;p (ndut ndut deh..).
Kemarin waktu jalan-jalan ke blognya mb Widya (seneng deh liat foto-foto kuenya mb Widya, cantik..), ketemu resep sosis solo. Kayaknya enak banget. Mumpung di rumah bahan-bahannya lengkap, mari kita amalkan resepnya...
Ini resepnya ya :
Sosis Solo "Ayu"
Resep oleh Dyah Ayu - modif by Widya
Bahan dadar:
200ml santan Kara
500ml air
300gr Tepung Terigu
5butir Telur - kocok lepas
2sdm Margarine
1sdm Gula Pasir
1sdt Garam
Cara Membuat:
- Campur Kara dan air dalam wadah, aduk rata dg Whisker
- Masukkan tepung terigu sambil di ayak sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai licin/halus
- Tuang telur kocok
- aduk rata
- Masukkan margarine cair
- aduk sampai larut
- Masukkan gula dan garam
- aduk rata
- Buat dadar di wajan teflon yang dioles tipis dengan margarine..
Sisihkan...
Isi:
- 1/2 bawang Bombay cincang halus
- 4 siung bawang merah haluskan
- 4 siung bawang putih haluskan
- 50 gram daging cincang (Hawin - daging ayam cincang)
- Wortel potong kotak kecil
- Daun bawang iris halus
- 50ml santan Kara
- Lada
- Garam
- Gula
Cara:
- Tumis Bawang Bombay sampai halus, masukkan bawang merah, bawang putih dan lada
- aduk aduk
- Masukkan wortel
- aduk sampai matang
- Masukkan daging
- aduk sampai kecoklatan
- Tambahkan daun bawang
- aduk rata
- Masukkan santan, garam, gula
- aduk rata, cicip untuk koreksi rasanya... Angkat
Penyelesaian:-
-Ambil selembar dadar isi dengan 1sdm bahan isian, lipat dan gulung seperti risol
- Celupkan kedalam kocokan telur
- goreng sampai matang...
Hasil jadi 25pcs.
Kamis, 13 Mei 2010
Risoles Ragout Ayam
Iya selama ini kalau buat risoles kulitnya selalu sobek, malah kadang pecah trus isinya berhamburan keluar gitu. Trus giliran nggak pecah, bentuknya malah kotak-kotak gendut gitu. Pokoknya kacau deh hiks hiks...
Tapi kemarin waktu jalan-jalan di google aku nemu resep risoles yang menurutku enak sih, lengkap beserta tips-tipsnya. Langsung dipelajari dan segera diamalkan deh hehe...
Ini hasilnya (not badlah buat pemula, iya kan? ;) )
Risoles ini makanan favorit mas. Sekali makan bisa 10 risoles sendiri hehe... Tapi nggak papalah, seneng kok. Daripada beli di luar. Kalau buat sendiri kan ayamnya bisa banyak, nggak kaya kalau beli di tukang kue. Ayamnya super irit alias sedikiiittt banget, tapi harganya mahal banget. Trus minyak gorengnya bersih, bukan minyak goreng bekas, bebas MSG, pokoknya banyak plusnya deh kalau buat snack sendiri.
Resepnya aku ambil dari blognya mb Pepy. Rasanya pas banget, enak pokonya.
Ini aku copy pastein tips sukses bikin kulit amris dari NCC ya, cekidot :
1. Berdoa dulu sebelum masak supaya hasilnya enak, bagus, berkah, dan siapa aja yang makan pasti suka (ini wajib hukumnya hehehehe)
2. Jangan biasakan mengencerkan adonan kulit sekaligus, tapi sedikit demi sedikit dan jangan gunakan feeling tapi gelas ukur (kalo saya bikin 250 gr tepung = 650 ml air)
3. Tambahkan 1-2 sendok tepung kanji ke adonan kulit supaya kulit gak gampang sobek (untuk 250 gr tepung)
4. Setelah adonan kulit terasa sudah pas, saring kembali untuk menghindari adanya grindilan (jadi kulitnya muluzzzz gituh..)
5. Sebelum kulit didadar, masukkan 1-2 sendok margarine yang dilelehkan supaya kulit tidak menempel di wajan dan kita tidak perlu mengoleskan margarine berulang ulang ke wajan, dan supaya kulitnya walaupun numpuk satu sama lain gak nempel.
6. Pada saat menuang adonan ke wajan, usahakan wajan dingin supaya masaknya rata, jangan terlalu panas yang mengakibatkan pada saat di tuang sebagian sisi sudah kering sementara kita masih memutar-mutar wajan untuk meratakannya. (jadi kalo saya bikin, setelah satu kulit jadi, wajan saya angkat dulu sebentar..).
7. Kalo pada saat naroh ke nampan, kulit menggulung jangan mencoba meluruskan pada saat masih panas, dijamin tangan kepanasan dan kulit malah hancur, tunggu sampai dingin, akan lebih mudah diluruskan, jangan takut nempel karena udah ada kandungan minyaknya.
8. Jangan pelit putih telor untuk menempelkan si tepung panir atau bread crumb, dan ini berguna untuk menutup kulit yang sobek biar isinya tidak berhamburan keluar.
9. Diamkan di kulkas untuk memberikan kesempatan si tepung panir dan risoles menyatu (kalo saya, sebelum digoreng 20 menit masuk freezer dulu jadi gorengnya enak dan gak berhamburan) ini juga berguna untuk risoles yang pecah untuk tidakk berhamburan keluar pada saat digoreng.
Selamat mencoba...
Kamis, 22 April 2010
Prol Tape
Sampai di rumah, lho..ternyata telurnya tinggal dikit. Wah nggak cukup nih buat bikin cake tape. Ya sudahlah disimpen dulu tapenya di kulkas.
Sorenya browsing-browsing, nemu resep prol tape. Jumlah telurnya pas banget dengan yg ada di kulkas. Ok, tancap...print resep, mulai deh bikin prol tape
Prol tape ini rasanya enak, lembut banget. Manisnya pas, nggak eneg. Waktu dioven kok nggak kuning-kuning ya. Padahal waktu di tes tusuk, udah mateng dalemnya. Ah, udah deh angkat aja. Keluar dari oven, nunggu dingin, potong-potong deh.
Waktu keluar dari oven, nisa udah nggak sabar cowal-cowel aja kuenya. Aku kasih satu potong, habis...ibu lagi katanya hehe..(enak ya ndhuk..:) ) Sisain beberapa buat dikirim ke tetangga. Kebetulan tetanggaku ini pinter bikin kue. Beliau bilang, enak mama nisa, cuma ini atasnya belum diolesi kuning telur ya sebelum diparutin keju?
Jreng..jreng..ooo..ternyata itu to masalahnya kenapa prol tapeku nggak kuning atasnya. Harus diolesin dulu to pakai kuning telur sebelum diparutin keju hehe..Tapi, rasanya tetep enak kok. Buktinya pas mas pulang kerja, prol tapenya langsung ludes ;)
Fotonya dia atas seprei , gelap lagi hehe... Hujan deres banget di luar (alasan hehe..;p )
Senin, 29 Maret 2010
Brownies in a Cup
Selasa, 23 Maret 2010
Konversi Ukuran
Menurut bahan (sumber: majalah Santap)
Terigu 1 sdm = 10 g, 1 cup = 140 g
Gula pasir 1 sdm = 20 g, 1 cup = 225 g
Gula merah (padatkan) 1 sdm = 15 g, 1 cup = 200 g
Brown sugar (padatkan) 1 sdm = 10 g, 1 cup = 170 g
Gula bubuk 1 sdm = 10 g, 1 cup = 110 g
Mentega 1 sdm = 15 g, 1 cup = 225 g
Margarin 1 sdm = 15 g, 1 cup = 225 g
Coklat bubuk 1 sdm = 5 g, 1 cup = 80 g
American Standard (www.botanical. com)
1 oz = 28 grams
1 pound = 1 lb = 454 grams
Konversi ukuran volume & temperatur (http://marycontrary .tripod.com/ food)
American Standard
1 Fluid ounce (fl oz) = 29.5 ml
1 Pint = 16 fl oz = 473 ml
1 Quart = 2 pints = 946 ml
1 Cup = 8 fl oz = 236 ml
1 sdm = 3 sdt = 15 ml
1 sdt = 5 ml
British Standard
1 Fluid ounce = 28.4 ml
1 Gill = 5 fluid ounces = 142 ml
1 Pint = 20 fl oz = 568 ml
1 Cup = 8 fl oz = 227 ml
1 sdm = 3 sdt = 18 ml
1 Dessertspoon = 2 teaspoons (lebih kurang) = 10-12 ml (lebih kurang)
1 sdt = 6ml
Suhu Oven
275 F = 140 C = 1 = Sangat rendah
300 F = 150 C = 2 = Rendah
325 F = 170 C = 3 = Agak rendah
350 F = 180 C = 4 = Sedang
375 F = 190 C = 5 = Agak tinggi
400 F = 200 C = 6 = Tinggi
425 F = 220 C = 7 = Tinggi 450 F = 230 C = 8 = Sangat tinggi
475 F = 240 C = 9 = Sangat tinggi
sumber : NCC